Jeruk Bali, siapa yang tidak mengenal buah yang identik dengan
vitamin C ini. Jika kita selama ini memakan jeruk Bali hanya isinya saja.
Namun, di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, kulit jeruk Bali ternyata
juga dapat dijadikan makanan olahan yang tak kalah enak dengan isinya. Kalua
namanya, manis rasanya ,makanan khas Ciwidey itu sudah dibuat turun temurun dan
bisa menjadi buah tangan. Proses pembuatan kalua tidak terlalu sulit. Bahan
utama yang diperlukan adalah jeruk Bali yang dan banyak tumbuh di Ciwidey.
Meski tak lazim, namun
cabai, pare, ataupun kulit jeruk Bali bisa dijadikan manisan yang rasanya
sangat legit di mulut. Selain rasanya unik, harganya pun tergolong tinggi.
Tantangannya, terdapat pada cara menyingkirkan rasa pedas, pahit atau asam dari
bahan mentahnya tersebut.
Di Ciwidey, Jawa
Barat, kita dapat menemukan manisan unik bernama kalua dan sonco. Kedua produk
ini mudah ditemui tak jauh dari terminal bus Ciwidey. Kalua yang rasanya manis
itu terbuat dari kulit jeruk bali. Warnanya cokelat, putih, merah, dan hijau.
Sementara sonco, bentuknya seperti agar-agar warna-warni yang dilumuri gula
putih dengan rasa sedikit asam. Salah satu pedagang kalua yang masih bertahan
di Ciwidey adalah Ida (32). “Sejak 1970 Bapak saya sudah jualan kalua. Dulu,
sih, penjual kalua tidak sebanyak sekarang, hanya 1-2 warung saja yang jualan.
Sekarang, yang jualan kebanyakan pengusaha baru,” jelas Ida.
Manisan kalua
sebenarnya tak selalu harus dibuat dari kulit jeruk bali, melainkan bisa
memakai bahan kulit jeruk lainnya. Yang penting, jeruknya berukuran
besar. “Jeruk yang kecil kulitnya lebih tebal, jadi agak lama mengolahnya.
Kulit jeruk bali khan berkulit tipis, jadi lebih gampang diolah. Kalau bahan
bakunya sedang banyak, per kilo harganya cuma Rp 300. Sebaliknya, kalau sedang
susah bisa mencapai Rp 3.500.” jelas Ida lagi.
Cara membuat kalua
sangat mudah dan cepat. Minimal 3 jam prosesnya. Pertama, kulit jeruk dikupas
hingga tinggal berwarna putih. Lalu dipotong-potong dan direndam dalam air
kapur sirih semalaman. Setelah dicuci bersih, warnanya akan berubah agak
kekuningan. Kemudian direbus sampai matang dan dicuci lagi sampai berwarna
seperti jeruk. Lalu rebus bersama gula merah atau putih tanpa pakai air lagi.
“Karena jeruknya sudah mengandung air, sehingga airnya akan keluar dengan
sendirinya. Jangan lupa diaduk sampai gulanya lumer,” papar Ida.
Namun, kalua yang
dibuat dengan gula merah, kurang tahan lama dan hanya bisa bertahan selama
sebulan. Sementara kalua yang dibuat dengan gula putih akan tahan lebih lama,
sekitar dua bulan. “Tapi kalua gula merah lebih disukai karena lebih enak,
lembut, dan manis,” ucap Ida. Harga per kilogram kalua sangat bervariasi,
berkisar mulai dari Rp 26 ribu hingga Rp 30 ribu. Sementara Ida menjual per
kilo kalua seharga Rp 25 ribu. Diakui Ida, kalua buatannya akan laku dalam
jumlah banyak ketika ada pesanan dari rumah makan di sekitar Ciwidey yang
sedang kedatangan banyak tamu.
Karena kalua merupakan
kudapan khas Ciwidey, kata Ida, keberadaannya harus tetap dipertahankan.
Sehingga, bila ada pengusaha kalua yang bangkrut, biasanya usahanya itu akan
dibeli si pemilik modal besar. “Tujuannya, ya, biar kalua tetap ada.”
Jika ada yang tertarik
ingin mencoba membuka usaha kalua, berikut resep untuk membuat kalua:
Bahan Baku
§ 2 kg kulit jeruk yang sudah dipotong dan
dibuang kulit luarnya.
§ 3 kg gula pasir.
§ 5 liter air.
§ 2 sdt asam sitrat
§ 0,5 gram garam
Cara Membuat
§ Kupas bagian luar kulit jeruk bali yang
berwarna hijau, hingga tersisa bagian gabus yang berwarna putih kemerahan atau
kekuningan.
§ Potong-potong menjadi ukuran 1cmx5cm, kemudian
dicuci bersih.
§ Rendam dalam larutan air garam untuk
mengeluarkan getah yang berasa pahit. Setelah dirasa cukup, peras dan tiriskan.
§ Rebus 5 liter air, gula dan asam sitrat.
Setelah mendidih masukkan kulit jeruk dan masak selama 30 menit. Angkat dan
biarkan selama satu malam.
§ Keesokannya, pisahkan kulit jeruk dan
tiriskan. Rebus air rendaman tadi hingga agak mengental kemudian masukkan
kembali kulit jeruk tadi dan masak selama 30 menit. Angkat dan inapkan lagi
satu malam. Ulangi langkah ini sampai air gulanya kental sekali. Biasanya butuh
waktu 3 hari.
§ Kemudian kalua dimasukkan ke dalam oven dengan
suhu 50°C selama 8 jam.
Sumber artikel: myho.biz.com,
suaramedia.com, dan redaksi
Sumber gambar:
media-super.blogspot.com dan kaskus.us
Dapatkan artikel IDE
BISNIS lainnya di Portal Wirausaha Indonesia, silakan klik http://jpmi.or.id